Iko Uwais memerankan pria yang tidak disebutkan namanya yang terdampar di oantai, dibawa ke rumah sakit dan dirawat oleh dokter cantik Ailin (Chelsea Islan). Ketika dia terbangun dari koma, dia tidak ingat bagaimana dia bisa dalam keadaan seperti itu, bahkan tidak dapat mengingat namanya sendiri. Jadi setelah memutuskan dia ingin dikenal sebagai Ishmael dari nama karakter di kisah Moby Dick. Kilas balik mulai menghantuinya, dan dia mulai menyadari bahwa dia memiliki hubungan dengan mafia buronan brutal Lee (Sunny Pang) yang baru-baru ini melarikan diri dari penjara keamanan maksimum. Meskipun dia tidak tahu persis apa koneksi ini, memori tentang Lee tidak begitu stabil, dia terus dikejar-kejar oleh anak buahnya. Membuat Ishmael tidak punya pilihan lain selain melawan.
Untuk skenario dari Timo Tjahjanto dan arahan The Mo Brothers sebenarnya mengangkat premis tyang sangat sederhana tetapi pukulan demi pukulan dalam adegan telah membuat Mo Brothers berhasil memperpanjang urutan laga dengan menggunakan berbagai macam senjata, sumpit, meja, piring-piring pecah, kursi bus dan badan yang dilumatkan hingga tahap kebrutalan. Koreografi Uwais terus dipertajam, memperluas adrenalin penonton pada titik kelelahan tapi menginginkan lebih dan terpaku pada layar.
Epy Kusnandar dan Julie Estelle menantang Uwais, satu lawan satu yang nerupakan penghormatan seni bela diri. Pukulan tangan dan kaki adalah senjata yang lebih mematikan ketika dikendalikan oleh master sejati. Aktor Sunny Pang memukau dengan Kung Fu-nya dengan tampak ganas, siap merobek kepala seseorang dengan tangan kosong.
Well, Headshot memberikan ranah baru dimana seni bela diri pencak silat harus berhadapan dengan Kung Fu yang selama ini telah akrab di film laga Hollywood. Headshot adalah genre film yang layak ditontin oleh penggemar film aksi.
Ulasan Headshot (2016)
Reviewed by Pasko
on
11.15.00
Rating:
Tidak ada komentar: