Dibagian pertama tulisan ini saya sudah mendaulat Tiga Besar Summer Movies 2013. Ketiga film itu adalah #1 Star Trek Into Darkness, #2 World War Z dan #3 Man of Steel.
Pada bagian ini, saya akan merekap juga 5 film tersisa dimana dalam rentang summer season yang saya telah sebutkan di Part 1.
Bisa disimak sebagai berikut;
6. The Conjuring
29 Juli. Jujur saya sedikit merasa kecewa dengan James Wan, pria yang bertanggung jawab atas keseraman di film Insidous ini seharusnya dapat membuat The Conjuring setidaknya selevel dengan film Insidious. Saya tidak berekspektasi tinggi dengan film ini, karena dimana-mana film horror itu harus menyeramkan dan harus berbeda dengan lainya. Tapi apa coba yang saya temukan, tak hayalnya film The Conjuring ini sama dengan film bertemakan exorcist lainya. Saya bisa bandingkan hal ini dengan film The Exorcism of Emily Rose. Bahkan beberpa dialog seperti produk 'copy-paste'.
Jika menyandingkan The Conjuring dengan Insidious, seperti yang saya paparkan sebelumnya, sangat jauh. Dan saya akan memberikan nilai 6,5/10 untuk film ini jauh 2 poin dibawah Insidious.
5. The Wolverine
29 Juli. Mutant yang satu ini, kita kenal sangat buas, tetapi harus bertekuk lutut pada naskah yang menjadikannya kurang garang. Diceritakan menjadi seorang 'pengasuh' pada cerita, apakah ini sebuah akhir superhero ketika sudah tidak dibutuhkan lagi? Padahal adegan ending credit title Wolverine mengindikasikan bahwa dia masih dibutuhkan. Well, saya berani mengatakan bahwa film ini terlemah dari film sebelumya.
Untuk itu saya memberi nilai 6,4/10.
8. Pacific Rim
29 Juli. Berharap banyak pada Pacific Rim ketika saya tidak mendapatkan mutan-mutan yang aneh pada film The Wolverine. Kenapa saya berharap demikian? Karen ada sebuah nama yang tidak asing bagi saya. Guillermo del Toro! Nama berikut yang bertanggung jawab terhadap kemunculan makhluk-makhluk aneh pada filmnya, sebagai contoh pada Hellboy 2.
Tetapi, saya sedikit kecewa ketika hal yang saya harapkan tidak ada. Beberapa monster Kaiju dengan beberapa kategori yang ditampilkan terkesan tidak menarik bagi saya. Karena saya tahu bahwa del Toro dapat membuat membuat lebih aneh dari itu. Disisi lain saya senang ternyata del Toro meninggalkan jejaknya. Kita ketahui sekali bahwa sutradara ini sering membuat anak kecil dalam bahaya. Inilah yang dapat menandai karya Guillermo del Toro dengan film sejenis lainya.
Nilai untuk film ini 7,2/10
9. Elysium
21 Agustus. Jika jamaah movieiyah pernah menonton District 9 patutlah kita membandingkanya dengan Elysium dikarenakan kedua film ini berbagi satu sutradara yang sama. Adalah Neill Blomkamp yang berhasil memukau juri piala Oscar dengan melanggar pakem sebuah film Sci-Fi apalagi bertemakan Alien. Tetapi tidak dengan Elysium, Neill Blomkamp mencoba mencari aman dengan film ini. Tidak ada yang mengejutkan dalam naskah, kita hanya dimanjakan sebuah tampilan surga Elysium. Yup. Cuma itu saya. Sayang sekali Neill Blomkamp tidak mencoba mengeksplorasi seperti halnya film District 9.Maaf, saya tidak bisa memberikan nilai 9 sama dengan nilai yang saya berikan untuk District 9 walaupun habitat Elysium begitu memukau. Saya hanya bisa memberikan nilai 7,8 untuk keseluruhan film ini.10. Percy Jackson: Sea of Monster
Tertanggal 28 Agustus pada arsip tiket bioskop saya, film ini mengunci jajaran summer movies yang saya toton untuk tahun ini.
Setelah kisah si bocah penyihir selesai di tahun 2011, penantian akan film-film fantasi serupa sangat ditunggu-tunggu. Dengan terkatung-katungnya Narnia paska Dawn Treader, kemunculan kedua film adaptasi novel Percy Jakson & The Olympians bagaikan angin segar.
Sangat memuaskan memang jika fantasi dicoba berpacu lagi. Secara fantasi saya memang terpuaskan, tetapi saya menilai bahwa plot yang dibangun dari awal cerita harus runtuh bersama dengan keruntuhan Khronos. Dengan penutup kehancuran itu bagi saya sangat kurang. Apalagi kita ketahui bersama Khronos merupakan Titan yang paling kuat sejagad. Saya harap dengan kemungkinan sekuel selanjutnya, akan lebih memperhatikan naskah yang seimbang dengan efek CGI.
Jikalau harus menduelkan film yang pertam dengan keduanya ini, saya lebih suka yang film keduanya ini, tetapi untuk penggambaran fantasinya. Sedangkan untuk segi cerita yang terkuat, untuk sementara, film pertamanya, Percy Jakson & The Olympians: The Lightning Thief.
Saya memberikan nilai 7,0/10.
***
Akhir kata, sampai jumpa lagi untuk summer tahun depan, dan mari kita bersiap untuk film-film penghargaan yang akan menghujani bioskop tanah air. Itupun kalo ada distributur yang minat menyalurkan.
Tertanggal 28 Agustus pada arsip tiket bioskop saya, film ini mengunci jajaran summer movies yang saya toton untuk tahun ini.
Setelah kisah si bocah penyihir selesai di tahun 2011, penantian akan film-film fantasi serupa sangat ditunggu-tunggu. Dengan terkatung-katungnya Narnia paska Dawn Treader, kemunculan kedua film adaptasi novel Percy Jakson & The Olympians bagaikan angin segar.
Sangat memuaskan memang jika fantasi dicoba berpacu lagi. Secara fantasi saya memang terpuaskan, tetapi saya menilai bahwa plot yang dibangun dari awal cerita harus runtuh bersama dengan keruntuhan Khronos. Dengan penutup kehancuran itu bagi saya sangat kurang. Apalagi kita ketahui bersama Khronos merupakan Titan yang paling kuat sejagad. Saya harap dengan kemungkinan sekuel selanjutnya, akan lebih memperhatikan naskah yang seimbang dengan efek CGI.
Jikalau harus menduelkan film yang pertam dengan keduanya ini, saya lebih suka yang film keduanya ini, tetapi untuk penggambaran fantasinya. Sedangkan untuk segi cerita yang terkuat, untuk sementara, film pertamanya, Percy Jakson & The Olympians: The Lightning Thief.
Saya memberikan nilai 7,0/10.
***
Akhir kata, sampai jumpa lagi untuk summer tahun depan, dan mari kita bersiap untuk film-film penghargaan yang akan menghujani bioskop tanah air. Itupun kalo ada distributur yang minat menyalurkan.
Summer(movies) is over! - Part 2
Reviewed by Pasko
on
10.53.00
Rating:
Tidak ada komentar: