#MovieMarathon The Conjuring, The Wolverine & Pacific Rim Bonus Curcol

My movie marathon tickets My movie marathon tickets

Menonton sebuah film bagi saya adalah sebagai pemuas nafsu. Sama halnya makhluk hidup yang membutuhkan makanan, begitu juga bagi saya ketika menonton sebuah film. Nafsu yang tidak terpuaskan akan menimbulkan jiwa yang tidak sehat. Apabila jika tidak ada jiwa yang sehat maka tubuh punntidak kuat, begitulah kira-kira perkataan pemikir Yunani ribuan tahun lampau.
Hobi saya menonton sebuah film mungkin dimulai ketika tertuang di buku-buku "Bio" teman saya ketika semasa sekolah dasar, selain makan dan membaca buku. Berlanjut semasa kuliah ketika bioskop menjadi tempat belajar kedua setelah kampus, disaat itulah saya mulai sadar hingga saat ini saya seorang penggila film.


Dahulu ketika sebuah film baru menginvasi bioskop, selalu ada waktu untuk menjadi yang terdepan menonton tersebut. Tetapi belakangan ini saya merasa gagal menjadi seorang yang menggilai film. Hampir sebulan lebih tidak menginjakan kaki ke bioskop. Akhirya ketika ada waktu luang, dan sedikit menonton cuplikan-cuplikan tariler film yang sedang tayang di bioskop saya merasakan seperti menelan suplemen yang membuat saya bernafsu untuk menonton film di bioskop. Akhirnya dimulai siang tadi dari jam 12.30 - 20.00 waktu lokal saya marathon beberapa film. Diantaranya The Conjuring, The Wolverine dan Pacific Rim.

Berikut sebagai penggila film saya memberikan ulasan singkat ketiga film tersebut;


1. The Conjuring

Disutradarai oleh James Wan, nama yang naik daun berkat film Insidious merupakan nama yang mulai saya percayai kredebilitasnya dalam mengarahkan sebuah film horor, entah bagaimana jadinya nanti ketika dia yang didaulat mengarahkan franchise film Fast and Furious berikutnya nanti. Tapi bukan itu yang saya akan bahas.

The Conjuring, masih mengambil tema yang sama dengan film Insidious sebelumnya tentang aktifitas paranormal dan pengusiran hantu terjadi pada sebuah keluarga. Dalam hati saya bertanya, Apa bedanya film ini dengan film sejenisnya? Ambil contoh saja dibandingkan dengan The Exorcism of Emily Rose. Ini yang membuat The Conjuring menjadi sangat renta ketika dibandingkan dengan film-film tersebut. Sangat berbeda jauh diatas Insidious ketika membandingkan The Conjuring dengan tema serupa. Hal yang menjadikan Insidious diatas ialah plot, ketika ada penjelasan rasional tentang perjalanan diluar tubuh ketimbang kisah nyata yang disajikan berulang-ulang dalam film tentang exorcist ini. Saya begitu tertarik ketika James Wan bermain sedikit dengan pendekatan ilmiah Ed Warren dan istrinya ketika menjelaskan disalah satu adegan rumah berhantu. Mungkin saya terkesan sedikit muak dengan cerita yang begitu-begitu saja. Coba saja James Wan bermain a la reality show ghost hunter seperti Fact or Faked ketika aktifitas paranormal bisa terjelaskan.

Saya memberi 2 Bintang untuk film ini.


2. The Wolverine

Mengambil cerita setelah kejadian di Alcatraz (X-Men: The Last Stand) kini Logan, tokoh yang sangat disayang banyak penggemar mutan ini harus menghadapi ketika orang-orang yang dia sayang harus pergi. Bergejolak dengan itu, membawanya kepada memori masa lalu dan hutang budi seorang teman lama.

Wolverine yang kita kenal sangat buas ini, akhirnya bertekuk lutut pada naskah yang menjadikannya kurang garang. Apakah ini sebuah akhir superhero ketika sudah tidak dibutuhkan lagi? Diceritakan menjadi seorang 'pengasuh' pada cerita kali ini, saya berani mengatakan bahwa film ini terlemah dari sebelumya.

Tidak perlu panjang lebar lagi, karena kuota ulasan sudah tertuang banyak pada ulasan sebelumnya. Saya memberikan, masih 2 Bintang yang sama sperti sebelumnya pada film The Wolverine.


3. Pacific Rim

Ini film ketiga yang saya tonton pada #MovieMarathon kali ini. Berharap banyak pada Pacific Rim ketika saya tidak mendapatkan mutan-mutan yang aneh pada film The Wolverine. Kenapa saya berharap demikian? Karen ada sebuah nama yang tidak asing bagi saya. Guillermo del Toro! Nama berikut yang bertanggung jawab terhadap kemunculan makhluk-makhluk aneh pada filmnya, sebagai contoh pada Hellboy 2. Inilah alasan saya juga lebih memilih Pacific Rim daripada Red 2 pada daftar #MovieMarathon saya.

Tetapi, saya sedikit kecewa ketika hal yang saya harapkan tidak ada. Beberapa monster Kaiju dengan beberapa kategori yang ditampilkan terkesan tidak menarik bagi saya. Karena saya tahu bahwa del Toro dapat membuat membuat lebih aneh dari itu. Disisi lain saya senang ternyata del Toro meninggalkan jejaknya. Kita ketahui sekali bahwa sutradara ini sering membuat anak kecil dalam bahaya. Inilah yang dapat menandai karya Guillermo del Toro dengan film sejenis lainya.

Untuk itu saya berikan 2 ½ Bintang dari 5 untuk film ini.


Itulah sekilas tentang ulasan saya serta sedikit curcol. Menonton film saya jadikan sebagai hobi dan juga sebagai pembelajaran serta sebagai pemuas nafsu akan kebutuhan imajinasi seseorang dalam proses sebuah kreatifitas.
#MovieMarathon The Conjuring, The Wolverine & Pacific Rim Bonus Curcol #MovieMarathon The Conjuring, The Wolverine & Pacific Rim Bonus Curcol Reviewed by Pasko on 18.30.00 Rating: 5

Tidak ada komentar:

© NontonApa.net. Diberdayakan oleh Blogger.